Melabeli diri sendiri dan orang lain

"Anak itu pendiem banget sih. Nggak mau berbaur sama yang lain."
"Dia benar-benar pemalas."

Sering sekali tanpa tersadar kalimat seperti itu meluncur dari lisan kita. Tau nggak sih, tindakan yang kita lakukan itu disebut labelling?
Labelling adalah tindakan pemberian identitas terhadap seseorang atau kelompok yang cenderung hanya memperhatikan kepribadiannya tanpa mengamati perilakunya. Labelling itu bisa berdampak negatif pada orang lain, loh. 
Perlakuan manusia memberikan label terhadap orang lain yang padahal belum tentu dikenalnya dengan baik bisa mempengaruhi kepribadian seseorang yang akan menentukan sikapnya. Menurut Lemert (Sunarto, 2004), manusia akan cenderung melanjutkan penyimpangan perlakuan akibat dari labelling tersebut. 
Bahkan, saya tidak menampik bahwa saya sering melabeli diri sendiri. Persepsi-persepsi yang sering saya buat tanpa mencoba untuk memperbaiki kekurangan membuat saya menjadi orang yang mudah down dan menganggap bahwa saya tidak mampu menjadi orang yang lebih baik. 

sumber: weheartit
Sudut pandang tiap individu terhadap individu yang lain pasti berbeda. Labelling terjadi karena interaksi yang dilakukan dengan kelompok individu yang mempunyai standar atau norma tertentu sehingga terjadi penyimpangan perlakuan. 
Karena terlalu sering labelling terjadi di sekitar kita sehingga masyarakat menganggapnya sesuatu yang wajar dilakukan tanpa melihat baik atau buruk akibat yang ditimbulkan terhadap kondisi seseorang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gestur vs Kata

Kangen